Selamat Datang di Elektronika Club


Jumat, 10 Desember 2010

Regulator televisi

Mengukur Tegangan Regulator Televisi berwarna



REGULATOR TEGANGAN

A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa akan dapat :
  1. Mengukur tegangan AC dan DC pada rangkaian catu daya televisi warna dengan menggunakan multimeter
  2. Menganalisa kerusakan, bila terjadi kerusakan pada bagian regulatoe tegangan dari catu daya televisi berwarna

B. TEORI SINGKAT

Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik maka catu daya harus dapat memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu daya mempunyai bagian-bagian yang penting yaitu penyearah dan penstabil. Bagian primer trafo/ switching regulator disebut dengan regulator input dan abgian sekunder disebut regulator output.
Teganagn AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC dengan perataan dan regulator tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi dapat bekerja sempurna. Kerusakan ang terjadi pada regulator ini akan mengakibatkan gamabar pada layar televisi mengalami gangguan demikian juga suara yang dihasilkan. Menurut cara kerja catu daya yang dipakai pada pesawat televisi adalah :
  1. Catu daya dengan trafo penurun tegangan
Pada metoda ini rangkaian TV berwarna terpisah terhadap jala-jala oleh adanya transformator atau sering disebut sebagai catu yang mengambang
  1. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan
Pada metoda ini tegangan bolak-balik langsung diberikan pada penyearah melalui filter jala-jala untuk menghindari noisenya.
  1. Catu daya Acemic (Switching Regulator)
Tambahan Teori :
Jenis loncat balik flyback catu tegangan tinggi digunakan pada semua TV modern karena energi penerusan ulang horizontal mencatu tegangan tinggi. Seperti diketahui, suatu auto trafo adalah lilitan tunggal pada suatu inti besi. Bila kita menumpan AC pada dua sadapan lilitannya, kita akan dapat memperoleh kenaikan tegangan dari segmen yang lebih besar.
Pada trafo output horisontal, habisnya arus gigi gergaji horisontal yang tiba-tiba pada kumparan penyimpangan horisontal menyebabkan arus membalik pada sadapan perbandingan 1 ke 2 t auto trafo. Denyut loncat trafo ini meningkat hingga 14000 volt diatas panjang lilitan penuh auto trafonya. Diode tegangan tinggi meratakan denyut tegangan tinggi. Karena frekuensinya sangat tinggi (15750 denyut per detik) maka tidak dibutuhkan filterisasi.
Pada kenyataannya, kapasitansi antara lapisan aquadag pada tabung gambar dan ground adalah cukup untuk menghasilkan langkah filterisasi pada kebanyakan pesawat TV.  Banyak penerima TV menggunakan kapasitor 55uF diantara filamen perata tabung tegangan tinggi dan ground. Kadang, tahanan filter 1, megaohm digunakan seri dengan kaki tegangan tinggi.
Tegangan filamen untuk perata tegangan tinggi diperoleh dengan suatu lilitan yang mengkopel induktif pada auto trafo. Walaupun AC kecil disadap oleh lilitannya cukup untuk menyalakan filamen tabung perata. Untuk mencegah aliran arus besar pada filamen, tahanan diserikan dengan kaki filamen.
Jika kita menyentuh kaki catu loncat balik 14.000 volt pada TV, kita mungkin akan selamat karena kuat arusnya sangat kecil pada tipe catu daya. Catu daya loncat balik sengaja dirancang beregulasi rendah. Tegangan 14.000 volt akan turun jika dibebani dengan kaki tegangan tinggi.
Sedangkan pada pesawat lama, catu daya tegangan tinggi 60 cycle non-flyback yang digunakan. Catu daya ini, dengan trafo tegangan tegangan tinggi sangat berbahaya. Dan ini tidak lagi digunakan.

C. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. TV trainer 1 set.
2. Toolset  1 set.
3. Multimeter 1 buah.
4. kawat penghubung secukupnya.

D. LANGKAH KERJA DAN HASIL PRAKTIKUM

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan alam mlaksanakan praktikum ini adalah :
  1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.
  2. Meneliti gambar skema rangkaian bagian catu daya pada televise.
  3. Mengamati omponen yang terdapat pada bagian catu daya dn mencatat hasilnya dalam table.

No
Nama Komponen
Kode Komponen
Data Komponen
Keterangan
1.

2.

3.


4.
5.
6.



7.
8.
9.
10.
11.





Trafo lilitan

Kapasistor elco

Bridge


Switching
Resistor
Kapasistor Polyster


Trafo Stepdwon
Saklar
Fuse
Relay
Dioda



EY807

C803

D801S


SS/OLPOCP
R813
CX801



EY87..
SW8015
FF801S
EY805
D80..




TC0734C

330uF-400V

6S1B46OL


STRW6750F
9YD7E10/W
220nM275V-X2


42B135-DM
10A-250V

ARSQ










  1. Menghidupkan main power televise.
  2. Mengukur tegangan input catu daya (AC) pada titik keluaran F801 dan titik AC sisi lainnya menggunakan multimeter, dan mencatat hasilnya pada table pengukuran.
  3. Mengukur tegangan DC pada titik polaritas positif kondensator, dan mencatat hasilnya pada tbel pengukuran.
  4. Mengukur tegangan DC pada output catu daya dengan osiloskop dan multimeter pada TP02 (Samsung CS21K30MLXXSE) / anoda D811(Samsung  CS21Z50MLXXS) dan mencatat datanya pada table pengukuran.
  5. Mengukur tegangan DC dengan multitester pada katoda diod kemudian mencatat datanya pada table pengukuran.


Tegangan Input (Volt)
Tegangan Output (Volt)
AC 220 Volt

Polaritas Positif C803 : 300 VDC

Dioda 200 AC
300 VDC
Input STR 300 VDC
125 VDC
Step Down 125 VDC
1.*100 VAC

2*50 VAC

5*12 VAC

6*23 VAC


  1. Matikan televisi.
  2. Merapikan alat dan bahan dan mengembalikannya ke tempat semula.

E. EVALUASI


  1. Catu daya adalah Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat televisi
Catu daya untuk memberikan daya listrik yang diperlukan oleh seluruh rangkaian televisi. Catu daya terdiri dari catu daya sistem transformator dan sistem switching. Dimana kebanyakan digunakan catu daya sistim switching. Catu daya terdiri dari rangkaian penyearah untuk sumber tegangan bolak-balik. Dan rangkaian penyerah untuk sumber dari tegangan pulsa yang dibangkitkan oleh rangkaian defleksi horizontal. Penyearah ada beberapa macam yaitu penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh, dan penyearah pendoble. 

  1. Cara kerja rangkaian catu daya televisi :
Sistem regulasi catu daya pada televisi ada beberapa cara yaitu pertama dengan menggunakan tafo step down untuk kebutuhan regulasi sekundernya. Kedua tanpa menggunakan trafostep down, jadi jala-jala PLN 220 volt langsung disearahkan kemudian diregulasikan melalui rangkaian  switching. Kedua sistem regulasi catu daya tersebut dapat dipergunakan pada rangkaian televisi yang penting tegangan yang dihasilkan harus stabil/ teregulasi.
Berubah-ubahnya tegangan output yang disebabkan oleh tegangan input atau perubahan arus beban dapat dicegah oleh regulator tegangan konstan. Dengan mempergunakan tegangan ini dapat dihasilkan tegangan searah yang stabil dan riak pada tegangan DC dapat dikurangi.
Regulator tegangan tegangan konstan dapat diklasifikasikan menjadi regulator memakai transistor dan menggunakan teristor. Pada regulator yang menggunakan transistor, regulator tegangan dihubungkan secara seri dengan rangkain beban, dan resistensi dalam dari regulator dapat mengikuti perubahan tegangan output. Sedangkan regolator dengan teristor seperti saklar dan waktu konduksi rangkaian pengatur dapat mengikuti arus beban sehingga tegangan outputnya dapat dibuat konstan. 

  1. Bagian-bagian penting pada rangkaian catu daya televisi :
Pencatu daya terdiri dari rangkaian penyearah untuk sumber dari tegangan bolak-balik dan rangkaian penyearah untuk sumber dari tegangan pulsa yang dibangkitkan oleh rangkaia defleksi horisontal. Dan rangkaian tambahan sebelum penyearah adalah lampu pilot, rangkaian pemanas untuk tabung gambar berwarna, rangkaian pendegauss dan rangkaian lainnya.

  1. Pembangian catu daya berdasarkan cara kerjanya :
Menurut cara kerjanya catu daya pada televisi dapat dibedakan menjadi :
1.      Catu daya dengan trafo Step down
Pada catu daya ini, tegangan AC dari jala-jala listrik terlebih dahulu akan diturunkan dengan menggunakan trafo stepdown  untuk kebutuhan regulasi sekunder. Tegangan yang diturunkan tersebut selanjutnya akan disearahkan oleh sebuah rectifier dan akan distabilkan tegangannya oeh sebuah filter yang nantinya akan diteruskan pada rangkaian televisi.
 
2.      Catu daya Acematic (switching regulator).
Pada dasarnya sistem AC matic ini secara garis besar terdiri dari empat blok yaitu : AC –DC –AC –DC. Dimana tegangan dari jala-jala PLN disearahkan langsung oleh rectifier dan kemudian baru diotomatisasi oleh blok AC yang kedua yang juga disebut dengan blok switching.
Untuk dapat mencapai kerja secara otomatis maka seluruh sistem catu daya ini terdiri dari :
-          Regulator output
-          Starter
-          Regulator Driver
-          Comparator/pembanding
-          Regulator control
-          Actif power filter.

  1. Prinsi kerja dari regulator switching :
Tegangan dari jala-jala PLN langsung disearahkan dengan rangkaian penyearah dengan sistem jembatan/brige, tegangan searah ini kemudian dibuat putus-putus oleh transistor switching sehingga dari tegangan DC menjadi tegangan pulsa yang mempunyai frekuensi dan dapat diinduksikan melalui sebuah tranformator kemudian dari tegangan sekunder disearahkan kembali untuk mensupply rangkaian.

F. KESIMPULAN.
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.   Pada rangkaian catu daya televise berwarna memiliki  dua bentuk tegangan yaitu tegangan AC yang berasal dari input jala-jala listrik dan tegangan DC yang berasal dari tegangan AC yang telah disearahkan . Untuk mengukur tegangan AC dan DC pada catudaya televisi berwarna perlu diperhatikan dalam pemilihan groundingnya, karena grounding antara tegangan AC dan DC pada rangkaian catudaya tersebut tidak sama.Pengukuran tegangan pada rangkaian harus diperhatikan bagian-bagianyang bekerja pada jalur AC dan bagian rangkaian yang bekerja pada jalur DC.
Pengukuran tegangan AC dapat dilakukan langsung pada kaki-kaki komponen dan tetap memperhatikan fasa dari rangkaian jala-jala atau polaritas komponen. Sedangkan pada tegangan DC dapat langsung diukur pada kaki komponen dan mempunyai grounding yang sama pada masing komponene yang berkerja pada tegangan DC tersebut. Jadi dapat dilakukan pengukuran pada suatu titik dengan satu ground. Dan pada tabung YV merupakan salah satu ground DC.
2.   Analisa kerusakan pada regulator biasanya gejalanya adalah televisi mati total dan indikator power tidak menyala. Kemungkinan kerusakannya terdapat pada bagian penyearah primer, transistor regulator output, atau apabila bagian regulator ini menggunakan sistem AC matic yang memerlukan umpan balik dari horinzontal, kerusakan bagian horizontal juga mengakibatkan rangkaian regulator tidak bekerja.
Referensi :
Sofyan. 2005. Mencari dan Memperbaiki Kerusakan pada TV Berwarna. Tanggerang : Media Pustaka.

Selasa, 30 November 2010

Sinyal Video

Mengenal dan Memahami format sinyal video


Sinyal video atau sinyal gambar mempunyai beberapa macam bentuk format. Mengenal dan memahami macam-macam bentuk format video akan sangat berguna untuk mendapatkan kualitas gambar teve.

Sinyal Video RGB
Merupakan sinyal gambar berwarna paling original yang berasal dari 3 kamera yang menghasilkan 3 macam warna yaitu Red, Green dan Blue (RGB). Ketiga macam sinyal ini perlu tambahan sinyal sinkronisasi (horisontal dan vertikal) untuk dapat menampilkan gambar. Monitor komputer misalnya mempunyai fasilitas untuk menampilkan gambar sinyal RGB melalui konektor yang dinamakan konekter tipe-D 15 pin (yang digunakan hanya 5 kabel, yaitu R, G, B, H sync, V sync).
Sinyal Video Component
Pada awal diperkenalkan siaran teve masih merupakan gambar hitam-putih saja. Kemudian baru berkembang menjadi teve berwarna. Pada saat peralihan ini maka teve hitam putih harus dapat untuk menampilkan dari sinyal RGB. Demikian pula teve berwarna harus dapat untuk menampilkan gambar dari sinyal hitam putih.  Istilah tekniknya teve berwarna harus “kompatibel” dengan teve hitam putih. Hal inilah yang menyebabkan bentuk sinyal teve berwarna mempunyai format seperti sekarang ini
Sinyal video komponen merupakan sinyal video 3 kabel yang kompatibel dan terdiri dari :
  • Sinyal Y atau Luminance, merupakan penggabungan ketiga sinyal RGB (Y = R+G+B). Sinyal ini disediakan agar teve hitam putih dapat menampilkan gambar yang berasal dari sinyal berwarna. Sinyal sinkronisasi horisontal dan vertikal tergabung pada sinyal ini.
  • Sinyal chroma (warna) yang terdiri dari sinyal selisah warna (R-Y) dan sinyal selisih warna (B-Y). Untuk teve berwarna harus dapat menerima ke tiga macam sinyal. 
Disini untuk memudahkan pada saat proses untuk mendapatkan sinyal RGB kembali, maka sinyal selisih warna diberi sinyal sinkronisasi warna yang dinamakan sinyal “BURST”


Istilah lain untuk sinyal video component adalah
  • Y,U,V
  • Y, Pb, Pr
  • Y, Cr, Cb


Kenapa tidak ada sinyal Green.
Dengan adanya ketiga macam sinyal diatas. Maka sinyal Green pada pesawat teve akan dapat diperoleh kembali dengan cara me-matrix ketiga sinyal diatas, yaitu dengan rumus matematik (G-Y) = Y- ((R-Y)+(B-Y))


Fasilitas video INPUT untuk sinyal video komponen 3 kabel menggunakan konektor jenis RCA yang umumnya terdapat pada teve layar besar. Input video komponen  jika digunakan untuk menampilkan gambar dari player DVD misalnya, maka akan memberikan kualitas resolusi gambar yang paling prima.
Sinyal Video Y/C atau S-video
Merupakan format sinyal video 2 kabel yang terdiri dari :
  • Sinyal Y atau sinyal luminance.
  • Sinyal C atau warna yang merupakan penggabungan dari sinyal (R-Y) dan (B-Y) menjadi satu kabel.
Konektor untuk sinyal Y/C menggunakan konektor khusus yang dinamakan “mini-din” yang berisi 4 pin, 2 pin untuk Y/C input dan 2 pin untuk Y/C out.
Melalui Y/C input akan diperoleh gambar dengan kualitas sedikit dibawah video komponen.
Sinyal video Composite atau CVBS
CVBS merupakan singkatan dari Composite Video Blanking dan Sync atau Color Video Blangking dan Sync atau ada pula yang menyebutkan Composite Video Burst signal.
Merupakan bentuk format sinyal video satu kabel dan memberikan kualitas gambar dibawah kualitas sinyal video Y/C. Konektor yang digunakan untuk penyambungan sinyal ini adalah jenis RCA (warna kuning) dan ada pula yang menggunakan konektor jenis BNC.


Untuk membentuk sinyal video menjadi satu kabel, beberapa negara tidak ada kesepakatan dalam sistim atau cara penggabungannya (ENCODE). Sehingga didunia saat ini dikenal dikenal 3 macam sistim warna sinyal video CVBS, yaitu
  • Sistim NTSC, dikembangkan oleh Amerika Serikat sekitar tahun ‘50an
  • Sistim PAL, merupakan perbaikan dari sistim NTSC yang dikembangkan oleh Jerman sekitar tahun ‘60an dan diikuti oleh negara-negara Eropa Barat
  • Sistim SECAM yang dikembangkan oleh Prancis sekitar tahun ’60 an dan diikuti oleh negara-negara eks Soviet-Union.
Output dari sirkit video detektor yang terdapat pada pesawat teve merupakan sinyal video CVBS dan sinyal suara FM (5.5Mhz)
Sinyal video RF
Merupakan format gabungan antara sinyal gambar dan sinyal suara menjadi satu kabel yang dipancarkan dari pemancar teve. Menghasilkan kualitas gambar yang paling jelek. Gambar diinputkan lewat RF-input atau antena-input pesawat teve. Setelah melalui proses yang panjang sinyal video RF dirubah kembali menjadi sinyal video RGB untuk diumpankan ke tabung gambar RGB sehingga banyak mengalami cacat atau gangguan-gangguan.


Comb-filter
Pada pesawat penerima teve sinyal CVBS diolah dan dipisahkan kembali agar menghasilkan sinyal warna RGB.  Salah satu proses pengolahan sinyal video CVBS adalah memisahkan terlebih dahulu sinyal Y (luminance) dan sinyal C (warna). Comb-filter adalah nama sirkit untuk memisahkan kedua macam sinyal ini yang dapat menghasilkan kualitas gambar yang lebih bagus dibanding sirkit biasa yang umumnya terdapat pada pesawat teve.